Senin, 14 September 2009

Wanita


Wanita,
bidadari impian yang selalu digambarkan hadir dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Rambutnya yang terurai indah ditiup angin, senyum yang sumringah menawan, mata yang selau berbinar memancarkan kehangatan dan seabreg keindahan lainnya dikenal sebagai sosok yang indah penuh kelembutan.
Tetapi ditengah pesona kelembutan dan cita kasih sayang yang selalu dipancarkannya, ternyata juga tersimpan juga suatu kekerasan jiwa yang kadang melebihi kerasnya jiwa seorang lelaki. Dalam beberapa babab sejarah lama, kita kenal sosok-sosok wanita yang bisa berkuasa dengan pesona mereka yang penuh kelembutan, bahkan diantaranya menyebabkan terjadinya kekerasan.
Sebut saja Cleopatra, yang hadir pada zaman keemasan Romawi Agung, dengan pesona bidadari yang ada padanya disebut sebut sebagai penyebab terjadinya peperangan antar beberapa kaisar hanya untuk merebut setetes cinta dari dirinya, sehingga kekaisaran para penyembah dewa tersebut menjadi terpecah belah tidak bersatu.Dinegeri kita sendiri, sejarah telah mencatat kekuatan wanita dalam memimpin suatu kerajaan, sebut saja Ratu Ayu Kencana Wungu dari kerajaan Majapahit, Ratu Shima dari kerajaan Hindu Kalingga. Kedua wanita agung tersebut dikenal dengan sosok anggun nan jelita dan memerintah kerajaan dengan menggunakan pesonan kelembutan yang dipadu dengan kekerasan hati.
Ratu Shima dikenal sebagai ratu tanpa kesaktian apapun, tetapi dia dipuja rakyat karena kearifan dan kebijaksaan serta kasih sayang yang dipancarkan kepada seluruh rakyat pengikutnya.Ratu Ayu Kencana Wungu, berhasil mempertahankan kembali tahta kerajaan Majapahit yang akan digulingkan tokoh sakti Adipati Blambangan Bre Wirabumi ( Minak Jinggo), ketika Minak Jinggo akan berhasil menggulingkan tahta kerajaan dan berniat mempersunting dirinya, dengan kelembutan pesona wanitanya dia berhasil memohon bantuan pada anak seorang panditha sakti untuk mengalahkan Minak Jinggo, dibeberapa sumber disebut Minak Jinggo adalah tokoh sakti berbadan tinggi bagai raksasa dan berwajah seperti orang mongolia ( Mnek Jhin Gho). Sehingga Majapahit kembali aman dan sang Ratu meminta anak panditha sakti tersebut ( Angling Darma) menjadi pendampingnya sekaligus untuk menjaga keutuhan kerajaan lewat kesaktian suami yang dicintainya.Tetapi tidak semua kelembutan dan pesona indahnya wanita berakhir dengan kebahagiaan, kita ambil saja contoh Ken Dedes dan Ken Arok..Karena tergiur oleh keindahan kulit dan citra kasih sayang yang dipancarkan oleh Ken Dedes kepada semua lelaki yang dikenalnya, membuat ken Arok salah paham dan mabuk kepayang, sehingga berakibat tewasnya 7 orang keturunan ken Arok dan 7 orang keturunan Tunggul Ametung lewat keris yang diambilnya secara paksa dari seorang empu sakti, yang saat menjelang ajalnya bersumpah kerisnya akan mengambil nyawa tujuh keturunan.
Ya benar, wanita.... l
lewat pesona yang dipancarkannya adalah sosok bidadari yang penuh kelembutan dan kasih sayang. Oleh karena itu jagalah pesonamu sebagai anugerah Tuhan secara baik-baik,karena dengan pesonamu bisa membuat kaum lelaki berangan-angan tinggi, melambung kesorga tetapi bisa juga membuat semua jatuh dalam jurang kehancuran.
(dari berbagai sumber, sejarah dan babad cerita lama )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar