Jumat, 18 September 2009

The Journey chapter 3 - dimana ini tuanku


Kulangkahkan kakiku kembali berjalan
membawa peta limpahan dari sang Rahasia

sebuah puzzle menuju kota dimana jiwa meneduh
dan para hati menyenandungkan kidung mulia

....................................

Dimana tempat itu tuanku ?
Antah berantah apa lagi yang hendak kita cari
setelah sekian tebal halaman buku kau baca siang malam dan siang
setelah berjuta menit kau bercakap dengan para bijak malam siang dan malam
hanya puzzle inikah yang tuanku dapatkan ?
jika saja tertawa diperbolehan bebatuan tempat kita bersandar
ingin rasanya aku tertawa untukmu
karena sampai kinipun kita tak tahu apa yang ada dalam peta
pemberian sahabat tuanku sang rahasia makna
Dan lihat juga rasakan
matahari telah meninggi tuanku
bala tentara apinya menyembur nyemburkan hawa
menembus dedaunan membakar suasana mistis dijiwa
gerah gelisah panaspun berangkulan bermesraan

sentuhlah kulitku sedikit saja,
kan tuanku lihat asap apinya menghembus seketika
belum lagi kaki yang seakan ingin merangkul bumi

juga semua tulang mendapat tamu bernama nyeri
perjalanan panjang berjuta waktu ini

membuat segala istirah menjadi bagai emas dan berlian
duhai......,

seberapa jauh lagi danau sejuk yang tuanku bilang itu
dapat kita singgahi untuk meredam kegalauan makna ini?
berat sudah punggung hamba membawa beban yang tak nampak ini....
................................................


Kulangkahkan kakiku kembali berjalan
membawa peta limpahan dari sang Rahasia
sebuah puzzle menuju kota dimana jiwa meneduh
dan setiap kata dapat menjadi sejuta makna

Wahai bisikan hati, teman seperjalanan siang malam dan siang

Diamlah .. dan terus berjalan..
kalau aku tahu tempat itu...tentu aku akan berangkat sendiri tanpamu............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar