Sabtu, 26 September 2009

Percintaan kita


Percintaan kita,
adalah dua kekasih yang berlayar mengarungi samudera biru kehidupan
walaupun ditepian pantai pasir putih ini
masih saja kubasuh airmatamu ketika sesekali kau ragukan kasih dijiwaku


( duhai permata...
haruskah dari kesunyian yang jauh
aku berteriak ke langit bahwa aku cinta kamu ?
tidak bisakah kau dengar
bahwa degup jiwaku hanya bergetar menahan nafas cinta padamu? )

Percintaan kita,
adalah matahari yang menyelam tak kuat melihat kekuatan rinduku
adalah butiran seluruh pasir dipantai ini yang tertulis namamu...
adalah kau yang menangis kala kusematkan cincin dalam janji syahadatku..

Percintaan kita,

adalah tahun demi tahun yang sudah berlalu
dalam cinta yang tertulis disetiap desah nafasku untukmu

( dan kuakui, aku begitu membutuhkan kamu )

Selasa, 22 September 2009

Kasih


kasih...
engkaulah utara dan selatanku,
tempat jiwa menari kala seruling senja merayu sukma
meneteskan bait bait kerinduan akan senyummu yang meruntuhkan rembulan
bersamamu anginpun berdesir malu malu
bahkan menjadi sisir lembut bagi harum rambut ikal dibalik kerudungmu
dan cahaya mentari berbelok ke awan tak mau menyakiti
seakan tak sangup membelai indah kulit halus ditubuhmu..

kasih...
engkaulah timur dan baratku,
tempat bathin mendayu seribu harapan akan kebahagiaan
bersulang syair berisi doa dari satu masa disetiap bekal perjalanan

jelitamu menjadi tumpuan cinta dalam sanubari para ksatria
yang mampu berjalan dalam tajamnya tatapan mata,
maupun yang hanya diam tak berdaya menyimpan rindu dalam kalbu
dihadapanmu semuanya berdiri membatu

berharap dan menanti titah cinta .......
yang bagaikan setetes embun berlapis rindu

kala sahara kering menggigit perih dan membisu

kasih....
engkaulah cinta yang menyebar di semua kutub mata anginku,
dihadapanmu..
kubuat semua ksatria diam tak bernyali, bagai bayi yang tak mampu menatap matahari
karena akulah, lelaki yang berjanji untuk menjaga kehormatan jiwa dan cinta milikmu
karena akulah, lelaki yang berjanji untuk memberikan kebahagiaan jiwa dan cinta padamu

( dan aku akan tetap berdiri menjagamu
karena engkaulah satu satunya bidadari pujaan hatiku
karena aku sangat mencintaimu )

TanpaMU


demi waktu yang terus berdetak disetiap nafas arRahiimi
dan hati dengan ruh yang ada didalamnya

: tunjukkanlah sekali lagi padaku jalan yang lurus...
jalan yang Kau kehendaki
jalan yang Kau peruntukan untukku

karena tanpaMU...aku buta
jiwaku meraba merayap dalam gelap
dan kakiku terendam dalam pasir diam tak bergerak

The Journey chapter 2 - sang pencari sejati



Larut malam selepas awan menutupi rembulan
kutuliskan puisi untukmu
terurai indah dari tinta emas yang kusimpan dalam kalbu
terpilih dari untaian kata yang biasa dipakai para bidadari
agar bisa kau mengerti sesederhana sunyi yang mengintip pada malam ini

Larut malam selepas awan menutupi rembulan
Suara gelisahmukah yang masih kudengar dari sini ?
seperti burung burung pagi
yang resah meninggalkan jerami tempat telurnya akan menetas nanti
Suara helaan nafas penantianmukah yang terbawa angin ini ?
bagai saputangan yang terjatuh
yang berharap sang dewi memungut dan membasuh dengan air suci lagi

duhai kau yang mencari sejati
terjagalah sejenak
matikan detik waktumu
dengarlah apa yang akan kukatakan padamu
melalui syair yang tertulis di kampus larut malam
diatas sajadah dan untaian tasbih
sebagai alas bersimpuh yang setia menemani dalam kesunyian hati

duhai kau yang mencari sejati
yang meminum cinta dari telaga bening hati
yang datang dari negeri dengan keajaiban yang tak pernah selesai
telah kau bawa seribu hikmah titipan suci dari buku tulisan ayahanda Rumi
telah kau tawarkan kesejukan yang melebihi sejuknya simphoni embun pagi
telah kau berikan harapan dari kata yang kadang artinya belum kau pahami
bisikan hikmahmu bagai cinta seorang gadis yang membiarkan gerai rambutnya
dibelai lembut angin dan menanti disapa sang pujaan hati
untuk menembangkan keindahan sekuntum bunga
untuk membisikan cahaya diatas kemurnian cinta
untuk mengetuk dan membelai hati yang sempat terluka
duhai kau yang mencari sejati
dirimu telah mengembang keawan
dinanti bagai sayap bidadari..
dicari dalam rindu sepanjang senyuman matahari..
untukmu...
genggamlah kesendirian jiwa sejenak di kamar kalbu yang tersembunyi
karena tahun tahun yang singkat dan halaman buku yang padat
akan menulis betapa engkaulah sebenarnya sang bijak yang dicari...
sehingga akan membuat bumi menyapa pagi harimu
siang memayungi sejati suci cintamu
dan malam membuka singgasana indah untuk lelap tidurmu...

Larut malam selepas awan menutupi rembulan
puisi ini memang tak pernah selesai kubuat untukmu
karena engkaulah sebenarnya sang pencari sejati...
karena engkaulah sebenarnya sahabat yang banyak dinanti

(dan dihadapanmu, puisikupun bak sebutir batu yang tenggelam di lautan tak bertepi...)








pintu rakaat


Hening datang menuntun
menghilangkan segala bayang yang menari
melenyapkan semua suara yang bernyanyi
dalam telinga dan sel kelabu fikiranku

( diam diam kurayu sunyi
untuk tetap hadir didalam jiwa dan hati
sehingga dalam sepenggal waktu
mengalir syahdu jadi nafas dinuraniku )

" dan sesungguhnya....
kuhadapkan wajahku
kuhadapkan hatiku
kuhadapkan jiwaku
kuhadapkan aku
padaMu.................. ya Tuhanku "

dan demi NamaMU yang tersembunyi

di pintu rakaat ini
biarkanlah kurasakan sejenak keindahan sepi malam ini
bersamamu............. ya Tuhanku

Sabtu, 19 September 2009

Berlalu


aku kembali menunggang kuda dari negeri malam
membawa berjuta rahasia jiwa
untuk berbagi sesuatu padamu
untuk kusampaikan sesuatu padamu

(setelah beberapa saat kuminum air melepas dahaga
dari cangkir pertemanan kita
kurasakan semua kebaikan kebaikan
tetapi nafasmu berbisik dihatiku
kau masih menganggap aku bukan kawanmu)

aku kembali menunggang kuda menuju negeri malam
menggenggam tasbih dan gulungan sajadah
membawa kembali berjuta rahasia jiwa yang kupegang
....................................................
kini kau hanya bisa jauh melihatku

karena aku telah berlalu

kini kau tak bisa lagi mendengar suaraku
karena aku telah berlalu

TanpaMu


demi waktu yang terus berdetak dengan mentakbirkan namaMU
dan hati dengan ruh yang ada didalamnya
tunjukkanlah sekali lagi jalanku
jalan yang lurus... jalan yang Kau kehendaki
jalan yang Kau peruntukan untukku


tanpaMU...aku buta
jiwaku meraba dalam gelap
kakiku terendam dalam pasir tak bergerak

Jumat, 18 September 2009

The Journey chapter 3 - dimana ini tuanku


Kulangkahkan kakiku kembali berjalan
membawa peta limpahan dari sang Rahasia

sebuah puzzle menuju kota dimana jiwa meneduh
dan para hati menyenandungkan kidung mulia

....................................

Dimana tempat itu tuanku ?
Antah berantah apa lagi yang hendak kita cari
setelah sekian tebal halaman buku kau baca siang malam dan siang
setelah berjuta menit kau bercakap dengan para bijak malam siang dan malam
hanya puzzle inikah yang tuanku dapatkan ?
jika saja tertawa diperbolehan bebatuan tempat kita bersandar
ingin rasanya aku tertawa untukmu
karena sampai kinipun kita tak tahu apa yang ada dalam peta
pemberian sahabat tuanku sang rahasia makna
Dan lihat juga rasakan
matahari telah meninggi tuanku
bala tentara apinya menyembur nyemburkan hawa
menembus dedaunan membakar suasana mistis dijiwa
gerah gelisah panaspun berangkulan bermesraan

sentuhlah kulitku sedikit saja,
kan tuanku lihat asap apinya menghembus seketika
belum lagi kaki yang seakan ingin merangkul bumi

juga semua tulang mendapat tamu bernama nyeri
perjalanan panjang berjuta waktu ini

membuat segala istirah menjadi bagai emas dan berlian
duhai......,

seberapa jauh lagi danau sejuk yang tuanku bilang itu
dapat kita singgahi untuk meredam kegalauan makna ini?
berat sudah punggung hamba membawa beban yang tak nampak ini....
................................................


Kulangkahkan kakiku kembali berjalan
membawa peta limpahan dari sang Rahasia
sebuah puzzle menuju kota dimana jiwa meneduh
dan setiap kata dapat menjadi sejuta makna

Wahai bisikan hati, teman seperjalanan siang malam dan siang

Diamlah .. dan terus berjalan..
kalau aku tahu tempat itu...tentu aku akan berangkat sendiri tanpamu............

Selasa, 15 September 2009

Gadis....ketika cinta mulai bersemi dihati

katakanlah kau akan datang malam ini
membawa semua keindahan kata kata
bak permata perhiasan dari taman surga
lalu aku akan duduk disini kembali mendengarkanmu
dan menatapmu dengan hati yang tak henti berharap
agar waktu dapat berhenti
agar waktu jangan cepat pergi
katakanlah kau akan datang malam ini
aku rindu mendengar caramu tertawa
dan tatapan matamu yang terkesan malu malu
serta keringat yang membasah dikausmu
kala kau kugoda dengan salamnya anak gadis tetangga...

Katakanlah kau akan datang malam ini
bersama dengan sebuah cerita
yang biasa kau kemas indah menjadi romansa
lalu aku akan kembali duduk terpaku
menikmati denyut nadi dalam setiap untaian senyummu
membawa jiwaku melambung bersayap bidadari
dengan mahkota berlian dan sutera putih bersulamkan cinta
menghempas segala penat resah dan gelisah
yang telah lama tertanam di bumi hati
bersamamu.....
dapat kurasakan ketenangan danau biru
dengan kicau burung benyanyi di rimbun hijau pohon kenari
bersama denganmu.......
dapat kurasakan sejuknya udara pagi
dengan butiran embun membasahi daun dinihari..
duduk bersama denganmu.....
kudapatkan damai di hati sepanjang hari.
jadi ...katakanlah kau akan datang malam ini,
karena aku akan menunggumu...
karena aku selalu menantikan dirimu.....



Senin, 14 September 2009

Kekasih dalam cinta yang tak terucap


Sahabatku
Seperti cahaya mentari yang selalu setia menggantikan malam
aku terdiam memujamu
bagai altar yang yang rindu ditumbuhi alang-alang.
Tak pernah kubiarkan terbuka rahasia jiwaku akan dirimu
pun saat kau biarkan tentara arjuna mengelilingi
menyanyikan syair-syair indah untuk lenakanmu ke alam mimpi..

Sahabatku , keajaiban duniaku..
melalui sang waktu yang sengaja kuikat dengan benang
diantara jemari kaki
kau jadikan diriku bagian dari bayangan tubuhmu
berjalan aku disisimu melewati matahari dan rembulan
berdua kita menangis dan tertawa...
seperti bayi kembar yang berpelukan kala perahu terguncang...
terkena genitnya angin yang merayu ombak dilautan
hingga pada satu waktu,
di tengah suatu perjalanan panjang
engkau berbisik padaku... :
”kau tahu rahasia hatiku...
betapa cinta telah mengalir dipembuluh darahku pada seorang ksatria..
betapa rindu mengisi banyak malamku dengan bayangannya..
akankah semua ini akan menjadi tulisan dalam buku yang memang ingin kubaca ?
duhai sahabatku, bayangan jiwaku... datanglah padanya...
lihatlah catatan jiwanya,
apakah benar memang ada namaku disana..
dan jadikanlah aku dan dia...
bagian dari syair indah di sepertiga malammu
sehingga bahagia datang padaku..
sehingga bahagia menjadi tulisan
dalam setiap buku yang kubaca dalam hidupku....”

aku terdiam...
lalu tersenyum memandang wajahmu..
kulihat bulan berlari kearah timur
dan bintang turun dari langit masuk kedalam rumah-rumah di tepi gunung.
langit memalingkan wajahnya
dan menjadikan awan sebagai tangan untuk menutup telinganya
semuanya menghindar
tak ingin mendengarkan apa yang akan kuucapkan padamu nanti..
heningpun datang mengendap endap mengelus punggung jiwa
seperti seorang ibu yang mengusap lembut kepala anak lelaki yang disayanginya
Ahh... aku tak apa-apa bisikku pada hening..
aku ini memang bukan Arjuna...
yang bisa mendapatkan cinta sejuta bidadari hanya dengan satu senyuman
tapi aku mewarisi kekerasan cinta Bima
cinta yang diam...
cinta yang amat sederhana
cinta yang hanya ingin membahagiakan pujaan hatinya
lalu akupun berbisik kepadamu,
sahabat dalam cintaku yang tak terucap
“ demi darah yang mengalir di setiap pembuluh tubuhku..
kan kubawa ksatria itu untuk bersanding disisimu...
sehingga kebahagiaan akan datang..
dan tertulis indah di setiap buku kehidupanmu
dan demi langit yang tak pernah berujung...
kan kupatahkan kakiku..
kubutakan kedua bola mataku..
kubiarkan kayu tajam tertancap menembus dadaku..
asal kudapatkan semua impian yang membahagiakan dirimu”

Kau tersenyum padaku..
akupun tersenyum menguatkanmu..

dalam diam akupun berharap...
agar aku tidak pernah mengatakan cinta padamu
karena kutahu,
ketika nanti kukatakan cinta
maka seribu Dewapun takkan bisa menandingi rasa cintaku padamu...
maka berjuta rintanganpun takkan bisa menghalangi kekuatan cintaku padamu
karena kutahu aku hanya ingin membahagiakan dirimu......

(untukmu bidadari, sahabat yang kini mendampingi hidupku)

Wanita


Wanita,
bidadari impian yang selalu digambarkan hadir dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Rambutnya yang terurai indah ditiup angin, senyum yang sumringah menawan, mata yang selau berbinar memancarkan kehangatan dan seabreg keindahan lainnya dikenal sebagai sosok yang indah penuh kelembutan.
Tetapi ditengah pesona kelembutan dan cita kasih sayang yang selalu dipancarkannya, ternyata juga tersimpan juga suatu kekerasan jiwa yang kadang melebihi kerasnya jiwa seorang lelaki. Dalam beberapa babab sejarah lama, kita kenal sosok-sosok wanita yang bisa berkuasa dengan pesona mereka yang penuh kelembutan, bahkan diantaranya menyebabkan terjadinya kekerasan.
Sebut saja Cleopatra, yang hadir pada zaman keemasan Romawi Agung, dengan pesona bidadari yang ada padanya disebut sebut sebagai penyebab terjadinya peperangan antar beberapa kaisar hanya untuk merebut setetes cinta dari dirinya, sehingga kekaisaran para penyembah dewa tersebut menjadi terpecah belah tidak bersatu.Dinegeri kita sendiri, sejarah telah mencatat kekuatan wanita dalam memimpin suatu kerajaan, sebut saja Ratu Ayu Kencana Wungu dari kerajaan Majapahit, Ratu Shima dari kerajaan Hindu Kalingga. Kedua wanita agung tersebut dikenal dengan sosok anggun nan jelita dan memerintah kerajaan dengan menggunakan pesonan kelembutan yang dipadu dengan kekerasan hati.
Ratu Shima dikenal sebagai ratu tanpa kesaktian apapun, tetapi dia dipuja rakyat karena kearifan dan kebijaksaan serta kasih sayang yang dipancarkan kepada seluruh rakyat pengikutnya.Ratu Ayu Kencana Wungu, berhasil mempertahankan kembali tahta kerajaan Majapahit yang akan digulingkan tokoh sakti Adipati Blambangan Bre Wirabumi ( Minak Jinggo), ketika Minak Jinggo akan berhasil menggulingkan tahta kerajaan dan berniat mempersunting dirinya, dengan kelembutan pesona wanitanya dia berhasil memohon bantuan pada anak seorang panditha sakti untuk mengalahkan Minak Jinggo, dibeberapa sumber disebut Minak Jinggo adalah tokoh sakti berbadan tinggi bagai raksasa dan berwajah seperti orang mongolia ( Mnek Jhin Gho). Sehingga Majapahit kembali aman dan sang Ratu meminta anak panditha sakti tersebut ( Angling Darma) menjadi pendampingnya sekaligus untuk menjaga keutuhan kerajaan lewat kesaktian suami yang dicintainya.Tetapi tidak semua kelembutan dan pesona indahnya wanita berakhir dengan kebahagiaan, kita ambil saja contoh Ken Dedes dan Ken Arok..Karena tergiur oleh keindahan kulit dan citra kasih sayang yang dipancarkan oleh Ken Dedes kepada semua lelaki yang dikenalnya, membuat ken Arok salah paham dan mabuk kepayang, sehingga berakibat tewasnya 7 orang keturunan ken Arok dan 7 orang keturunan Tunggul Ametung lewat keris yang diambilnya secara paksa dari seorang empu sakti, yang saat menjelang ajalnya bersumpah kerisnya akan mengambil nyawa tujuh keturunan.
Ya benar, wanita.... l
lewat pesona yang dipancarkannya adalah sosok bidadari yang penuh kelembutan dan kasih sayang. Oleh karena itu jagalah pesonamu sebagai anugerah Tuhan secara baik-baik,karena dengan pesonamu bisa membuat kaum lelaki berangan-angan tinggi, melambung kesorga tetapi bisa juga membuat semua jatuh dalam jurang kehancuran.
(dari berbagai sumber, sejarah dan babad cerita lama )

Minggu, 13 September 2009

Sahabat


Sahabat..
kuceritakan padamu
tentang jantung
yang kuperas dengan kedua tanganku sendiri
ketika secara tiba-tiba
kenangan tentang kisah masa lalu
tak sengaja terbuka oleh belaian angin
diantara garis kehidupan yang tengah berjalan
Sahabat..
kisah-kisah tentang canda kita
tergambar nyata dalam buku di jiwaku
tentang beda warna tali sepatumu
tentang tawamu yang kau biarkan lepas
tapi dengan wajah yang terkesan malu-malu
tentang angin yang berdesir ditelinga kita
saat kau bonceng aku di motor bebek sitaan kakakmu..
dan tentang hari hari gila yang indah
yang takkan mungkin terjangkau lagi oleh kita berdua
Sahabat...
jauh sebelum kausadari
semua tentangmu kusimpan dalam kantung memoriku
karena kutahu..suatu saat kau akan pergi dariku
begitupun aku akan pergi darimu...
berdua kita jalani kehidupan nyata
kehidupan yang sering kita bicarakan
sambil bernyanyi diatas laju sepi aspal malam hari
Sahabat...
ketika perpisahan itu akhirnya terjadi
kubiarkan semua itu berlalu tanpa makna
bagi daun kering yang terjatuh di rerumputan
dan tertiup angin senja
karena kutak ingin ada rasa sakit di hati kita
karena kutahu kita butuh kekuatan jiwa
dan karena kumengerti
perpisahan kita adalah awal perjalanan untuk menjadi seorang lelaki
yang meniti kehidupan nyata
demi kasih dan cinta para buah hati
Dan sahabat,
demi bumi yang selalu mengedari matahari
bagiku kau takkan pernah terganti
sampai detik ini
sampai detik nanti

Izinkan kulihat kau tersenyum


Maka izinkan kulihat engkau tersenyum.....
dikala angin pagi membelai halus ikal rambutmu
lalu duduklah disampingku
bersama kan kita saksikan
kepak sayap canda bidadari
yang terdengar merdu
karena mereka baru saja menari dihatiku

: sudah berapa jauh kita berjalan ?
begitu banyak cadas dan karang telah menepi
walau kadang kita terjatuh
tapi cinta membuat kita mampu bangkit lagi

Maka,
izinkanlah aku melihatmu tersenyum
lalu berdua kita duduk dibangku ini
kan kupeluk kamu
sambil kita saksikan
kepak sayap canda bidadari pagi
sampai nanti...
sampai nanti...

(begitu sering kuberharap agar kau tetap mencintaiku)

Sabtu, 12 September 2009

Maka, mengalirlah kau bersamaku..

Sering tanpa kita sadari...
orang orang datang silih berganti dalam kehidupan kita..
meminum air dari sumber yang sama...
berbagi udara yang terhirup diruangan yang sama
berbisik..tertawa...bersenandung....
lalu pergi menghilang bagai cepatnya mata mengerjap perlahan
suara mereka masih terdengar,
wajah mereka masih terekam
bahkan kadang kita masih bertemu lagi dalam mimpi...
tetapi semuanya hanya seperti box televisi
yang berganti chanel
dan berharap ada acara yang membuat kita terhibur...
dan yang membuat kita merasa ada...

aku...nggak ingin seperti itu...

aku ingin...aku dan kamu, kawan ...
sama sama mengalir di sungai yang sama...
dengan perahu yang sama
dari muara yang sama...
hingga kelaut lalu keujung dunia
bersama sama...
aku ingin kita saling menemani...
dari satu halte kehidupan menuju halte kehidupan lainnya
sambil saling menggenggam ketulusan hati...
dan aku ingin....di blogku yang sederhana ini
..... mengalirlah kau , bersamaku........

Andhika Manikmaya


Andhika Manikmaya
dua nama dalam satu jiwa
...ANDHIKA....
kepribadian seorang prajurit
yang menjunjung tinggi kesucian hati, kejujuran,
serta keberanian untuk menghantam segala.
...MANIK MAYA....
nama lain dari interprestasi Btara Guru,
dewa yang menjadi pusat tumpuan para Dewa lain
untuk bertanya,
memohon nasehat dan meminta pertolongan,
Dewa yang selalu hanya bisa bahagia
jika memberikan kebahagian kepada yang lain.

Andhika Manikmaya
dua nama dalam satu jiwa

dan aku....
aku hanya manusia biasa yang berusaha
memberikan taman bagi para hati
untuk sama2 beristirahat sejenak
untuk saling bercengkrama dengan damainya jiwa
untuk saling mengobrol ditaman...yang dijaga Andhika Manikmaya
prajurit suci jelmaan Dewa.....

Pagi, Ketika kau datang lagi..


Sudah berapa lama kau susah tidur ?
tanyamu sambil menatapku dalam dalam.
Ini yang keseratus enampuluh tujuh dalam tiga tahun ini.
kataku sambil menepis sepi
kulihat matamu tajam menjurus menusuk,
membuatku tertunduk menatap jari jari kakiku
yang saling merapat
seakan merasakan pagi yang tiba tiba semakin terasa dingin
Kau memalingkan wajah,
memalingkan kesedihan jiwamu
dan perlahan kedengar helaan nafas kekecewaanmu,
halus sekali...
tetapi bagiku seakan memberat menggelantungi pundak pundak hati.......
Aku terdiam,.....
apa lagi yang harus kukatakan padanya ?
Ayo sudahlah...
jangan kau perpanjang lagi masalah ini...
mari kita main saja , mari kita bercanda lagi saja
atau jika kau ingin bicara..

tentang kesalahan kesalahanku..bicaralah....
aku akan dengar,
aku akan pahami,
aku akan jalani karena aku rindu nasehatmu,
aku rindu penjagaanmu,
please
......jangan pergi lagi,
saudaraku...kata hatiku....

Lailatul Qadr


Ya Allah...
biarkan aku bersimpuh dihadapanMU..
karena hamba tahu..
takkan mungkin hamba mendapatkan malam suciMU
malam yang Engkau ciptakan
untuk orang2 yang tepilih
orang2 yang menjadi KekasihMU..

Ya Allah
biarkanlah hamba menangis dihadapanMU..
karena hamba tahu...
takkan mungkin hamba menggapai Lalilatul QadrMU
dan takkan pantas hamba memintanya untukku...
karena hamba tahu
hamba hanyalah sebutir debu
yang berbalut khilaf dan alpa
dalam lautan padang sahara jiwa.....

Ya Allah..
biarkanlah hamba menangis dan bersimpuh dihadapanMU
karena ini sudah teramat berarti bagiku..
hingga suatu saat Kau tetapkan aku menjadi Kekasih pilihanMU....

Amin.

Kamis, 10 September 2009

Buat Eyi


Aku selalu mencintaimu
dengan cinta yang kadang menukik... datar juga menjulang tinggi
seperti diagram detak jantung...
yang terekam pada monitor di ruang ICU.

(tapi, bukankah memang seperti itu diagram cinta ? )

Dan sekarang,
Berlari aku terus saja mengejarmu
agar kau percaya bahwa dijiwaku selalu ada cinta milikmu..
Cinta yang tak pernah bisa kuungkapkan lewat kalimat indah
seperti yang biasa kutulis dipuisi buatanku
Cinta yang selalu saja berkata....betapa aku membutuhkan dirimu
untuk tetap bersanding disisiku
seperti dulu, sekarang dan juga buat esok yang kan datang...

Dan ketahulah kekasihku,
cintaku sekarang lebih dari sekedar airmata yang terjatuh dipelupuk
seorang lelaki dewasa,
cintaku sekarang lebih dari sekedar kekhawatiran seorang ksatria
yang takut kehilangan bidadari..,tambatan hatinya..
cintaku sekarang adalah cinta seorang suami
yang selalu berharap bisa membahagiakan isteri yang dikasihi..
sepenuh anugerah yang diciptakan olehNya..
..........................
Jadi...Aku selalu mencintamu,
dan percayalah padaku...............................

Tuhan


Tuhan..
janganlah Engkau marah padaku
karena aku menulis puisi tentangMU..






dari hamba....ciptaanMU.

an-Nafas Ar Rahmany


Disetiap detik..
disetiap waktu,disetiap saatsering kali kita tidak menyadari
ada hembusan nafas Sang Pengasih ( an-nafas Ar-Rahmany)
yang mengelilingi kehidupan kita
mengalir pada udara yang kita hirup
pada komputer yang kita pandang
pada isteri ataupun suami yang kita peluk
pada air dan makanan yang memasuki lambung
pada mobil yang kita kendaraipada wajah..pada jiwa...
bahkan pada semua atom2 yang bergerak bebas di semesta..
semuanya dikelilingi oleh hembusan nafas Sang Pengasih...
bukan, bukan seperti hembusan nafas manusiatetapi hembusan nafas Saang Pengasih mengalirkan rahmat, anugerah serta kasih sayang...
pada semua benda, pada semua mahluk, pada semua segala..
jadi...bagaimana mungkin kita mengingkari segala kemudahan yang telah kita peroleh..?
jika setiap saat Sang Pengasih memberikan rahmat, anugerah dan kasih sayangNya..l
ewat hembusan nafas Sang Maha Pengasih ...
lewat "an-nafas Ar-Rahmany"

Aku sakit


Aku sakit bunda..
nafasku sesak
dadaku terasa mengkerucut
bicaraku perlahan
menahan agar tidak ada yang tahu

aku sakit bunda
sudah kuminum rebusan air
dari tumbukan daun sirih
berjumlah 27
tolong doakan aku bunda
agar besok
aku bisa sehat lagi...

Rabu, 02 September 2009

The Soul

Hujan...disubuh ramadhan ini membuatku merasa rindu pada masa2 kecilku dulu.
Aku ingin merasakan lagi masa masa ketika aku berlari lari kemesjid, tatkala mendengar suara azan, dan selalu bergegas karena takut tertinggal rakaat yang segera dimulai oleh sang Imam
Aku ingin merasakan lagi rasa masa masa seperti dulu, bagaimana kulihat wajah kakekku yang tersenyum lega didalam mesjid ketika melihatku terggopoh2 memakai kain sarung dan segera melakukan sholat sunat tahiyatul masjid..
Betapa murninya aku kala itu, sholat berjamaah dengan hanya berharap akan menjadi orang yang shaleh...menjadi orang yang disayang Tuhan....
menjadi orang yang selalu berharap, jika sudah dewasa bisa membuat banyak mesjid , membantu orang2 yang kesusahan, selalu menjadi panutan...seperti kakekku.
Pernah suatu ketika selepas pulang dari sekolah, aku berkata pada kakekku bahwa jika aku punya anak akan kunamakan Bismillahi Rahmanni-r Rahiim dan Alhamdulillahi Robbi-l Alaamin
Kakeku tersenyum, tidak boleh katanya..karena ada kata Allah dikalimat Bismillah.
Aku tertegun, aku sedih sekali...karena menurutku kala itu...nama anakku haruslah berasal dari hal hal yang dicintai Tuhanku...hal hal yang baik yang tercermin pada kalimat tauhifdNya..
Sehingga ketika aku melihat anakku nanti, maka aku akan serasa melihat ayat2 Tuhan yang hidup bersamaku.
dan ketika melihatku terdiam, kakekku berkata...suatu saat kamu akan mengerti, bahwa Tuhan berbeda dengan ciptaanNya, bahwa Tuhan punya banyak nama2 indah dan aku bisa menamakan anakku dengan namaNya...kecuali nama Allah, yang menunjukkan bahwa Dialah Tuhan.


(to be continued)