Minggu, 01 November 2009

Saat kau tertidur disisiku


aku terdiam dibalik jaring jaring malam
menutup kedua mata agar dapat melihat lebih jelas lagi
bayang cinta yang terukir di wajah ayumu
yang selama ini tersimpan di dalam kamar

berlantaikan mutiara disudut hatiku

aku terdiam dibalik jaring jaring malam
menutup kedua telinga agar dapat mendengar lebih jelas lagi
alunan biola rindu yang bergema dijiwamu
yang selama ini mengalir disetiap detak jantung

bersulam emas berukirkan indah namamu

aku tetap terdiam dibalik jaring jaring malam
membuka lagi lembaran lemabaran buku yang lama terlupakan
yang dulu kertas dan tintanya selalu menemani
kala kita berdua berjalan bergandengan tangan
menerjang gelombang pasang dan badai kehidupan
meniti hari demi hari lewat jembatan kayu kesetiaan
dan kadang berteduh didedaunan tahajud...
ketika resah berbisik menghadang
lalu sesekali menari dan bernyanyi....
melagukan tembang cinta dibawah cahaya rembulan..

(berdua kita bersama menapaki langkah demi langkah di pasir putih
dibawah pelukan doa para bidadari
ditepian samudera kehidupan )

dan bertahun tahun kemudian
dibalik jaring jaring malam
masih kulihat jelas cinta diwajah ayumu
masih kudengar rindu didetak halus jantungmu
tetap bersemi indah seperti dulu
sama seperti dulu....

( dan diantara halus desahan nafas tidurmu...kupeluk erat kamu...)