Selasa, 20 November 2012

Aku menulis


aku menulis dgn tangan yang terus bicara,
tentang senja yg menarik malam dan sekumpulan piring kosong
yang penuh angan-angan terhampar diatas meja.
tentang potret presiden yang diinjak2 dikota yang penuh dengan bendera.
tentang tikus2 yang mencuri pohon dari tubuh anak2 bayi, sehingga tak ada lagi hijau buat mereka nanti.

aku menulis dgn tangan yang terus bicara,
meniti setiap kata yg dititipkan 
hujan yang memandangku seakan aku berdusta karena pernah merindukannya.
mengalir tak bisa kuhentikan , menembus berbatang perokok di pinggir jalan dan berjuta asap berisi harapan orang2 yang mendambakan untuk bisa tulus tersenyum.

(sepasang kekasih, saling memandang didalam bis kota, Sesak dan bau keringat tidak menghilangkan kerinduan untuk sebuah cinta yang mungkin hanya berumur sementara )

aku menulis dengan tangan yang terus bicara
bergerak, dan
terlalu banyak kata2

( kau takkan paham ttg huruf2 yg kukirim karena ia selalu tumbuh dinadiku, bergabung menjadi sebuah cerpen bersambung yg entah kapan tamat dengan happy ending)

Rumah ditubuhmu


Ditubuhmu aku melihat rumah yg runtuh
Jendelanya terkoyak dua, cat terkelupas, pintunya hilang dan ubin yang terpecah patah.
Tak ada setitikpun sisa perjalanan embun, walau kulihat ada sisa rumput agak hijau dihalaman belakang, tanda bahwa dulu engkau pernah merawatnya, pernah menyiramnya.
Sekarang, ditubuhmu rumah itu runtuh.

Lewat angin aku selalu berbisik padamu, agar kau kembali membangun rum

ah itu.
Karena ia adalah tempat tinggal bagi nuranimu.
Jangan biarkan cuaca mengoyaknya dgn warna musim selalu beraneka, yang kau tak kuat menahannya.

Ditubuhmu kulihat rumah-rumah yang mulai runtuh, seperti rumah yang sama ditubuhku, aku bertahan dengan menanam pelangi dan buah perdu.

Senin, 05 November 2012

Surat yang tak pernah terkirim


seperti cinta yang tidak bisa kau hapus
dari penglihatan, ingatan dan denyut nadi..
maka akupun kerap menyamar sebagai hujan
yang enggan berhenti diberanda hati.
hingga pada suatu saat , 
kau akan berkata padaku:
"aku tidak lagi membutuhkan matahari...
cukup dirimu menjadi cahaya diperjalananku"
maka akupun akan berkata padamu
" akupun membutuhkanmu... 

karena mencintaimu adalah nafas bagiku
dan inginku adalah menikahi jiwamu sepanjang waktu"

Kisah Hujan



Kisah hujan,
Adalah hati yg melumat embun
Lalu menguap menjadi cinta dilangit kesepuluh
Dan turun tercurah,
Dihalaman depan jiwamu. 

Samar hilang



Seandainya dan jika atau mungkin masih diperbolehkan
Aku ingin tetap menyimpan tajamnya kenangan, 
tentang wangimu yg samar-samar kian hilang.,

( kuntummu yang masih terus kupigura
dan embunku telah menguap menjadi telaga 
Melarung semua gandrung 
menuju samudera )

Minggu, 07 Oktober 2012

Salinan yang tertinggal, untukmu




Hidup,
seperti berlayar dilautan lepas tanpa pantai. Kadang engkau tenang mengarungi jinak gelombang, dilain waktu terhentak hentak diserang badai yang mengetarkan.
Tak jarang engkau terhempas dari perahumu, lalu berjuang berenang menuju biduk kecil 
yang dilemparkan dari perahu demi menolong jiwamu.

Hari ini,
Seorang bijak mengatakan kepadaku, jika kau terhempas, jatuh dari lautan kehidupanmu. Berdirilah lagi lalu berjalanlah menuju badai yang memang datang khusus dibuat untuk menghadangmu.
Badai itu takkan pergi, karena memang ia diperuntukkan buatmu. Yang harus kau lakukan adalah berdiri dan jalanlah tanpa berfikir engkau akan jatuh lagi nanti. Apapun yang kau lakukan, jika engkau tetap bergerak melangkah, maka kau mendapatkan dirimu sdh berada beberapa jarak didepan dari tempat dirimu terdiam.
Dan jika engkau terhempas jatuh, maka sejogyanya itulah titik nol dirimu. sadarilah.
Menyadari diri untuk bergegas berjalan dan ikhlas untuk mulai dari awal lagi adalah langkah kecil pertama yang bisa mendatangkan langkah besar lainnya, sehingga badaipun bisa kau lalui dengan sempurna.

Rabu, 03 Oktober 2012

Terhempas



sekarang katakanlah dengan jujur, 
seperti kejujuran menara laut yang menjadi lampu bagi sunyi pantai 
seperti  kejujuran benang pelangi yang turun dari langit lalu melilit ditiap abad bumi. 
.......Sudahkah kau tenggelamkan masa lalu itu  
tanpa menyudahi lumpur yang yg membeku didiriku?

karena mungkin kau tak pernah bisa merasakan serindu petani pada matang padi, 

yang menjadikan malam dan siang tanpa arti kecuali mimpi
karena mungkin kau tak mau melihat letihnya hati
yang berbagi pada angin untuk bisa melepas diri 
karena mungkin kau tidak merasakan perihnya daun yang memaksa lepas dari ranting
yang menghempaskan getah untuk disucikan oleh bening danau

jadi, bisakah kuminta saja padamu keajaiban ?
seperti ajaibnya hujan yang turun tanpa ada yang menjanjikan 
agar memulangkan hati ini ke negeri dimana kita tak bisa ingat kapan kita bertemu, 
atau tolonglah mainkanlah bola lampu gipsy
dimana masalalu bisa dilipat jadi kertas tanpa warna
dengan dermikian mungkin kita ini bisa menjadi cerita yang tak perna ada
yang tergambar dalam butiran huruf tanpa tanda
tanpa kenangan
tanpa kata kata










Contempo hati



Aku membaca ketidakhadiranmu 
lewat sekawanan burung yg bertengger didepan pagi 
lewat bunga-bunga yang menutup kembangnya 
serta kesunyian zhuhur di mushala basement siang hari.

Aku membaca kepergianmu 

lewat tembang2 yg bersemi tak pernah mati
lewat bintang2 di subuh yang terkadang jatuh di fajar bumi
serta untaian sapa yang tak terucap lidah tapi terdengar oleh hati

Aku membaca betapa jauhnya dirimu
lewat puisi yang disebarkan oleh sepi
yang dibungkus kenangan
serta diulang-ulang oleh mimpi
lalu diam2 disembunyikan oleh kesadaran
dan dinyanyikan lagi oleh dalamnya hati,

aku membaca bayangan tentangmu
lewat kertas2 yang tersimpam di sel-sel kelabu diri
yang berisi tatapan luka dari lautan tanpa tepi
yang kini mengalir jadi kerinduan...


tanpa arti, tanpa
arti

Kamis, 20 September 2012

Dan aku tetap memilih sepi.




kamis, sebelum pagi jadi milik matahari 
kakiku melangkah diantara buaian ufuk nadi hari ini
menghirup nafas bidadari
membebaskanku dari fana yg sering menyelinap diam2, 
kala sajadah menari memeluk peredaran darah subuh tadi
lalu memotret 

seberisik hening yg pasti kubawa pada selamanya

sekejap kelopak mata tersenyum
pada 35 menit menuju awal lembaran catatan yg tertulis kemarin
mengapa juga selalu kita diukur dan dikejar dengan angka2 ?
bagaimana dengan huruf ?
detak jantung ?
atau suhu yang hanya terbaca pada kulit saat disengat matahari?
atau mungkin cukup jika pijar jiwa kita ada digelombang yang sama saja.
karena walau kita didetak yang berbeda,
kekinian harusnya hanya berisi ingatan-ingatan tentang hari esok
bukan pada jiwa jiwa yang tanpa sadar tergadai pada lupa
memakai jubah sufi
lalu berdansa dan menari seakan terlihat hilang
tapi mata dan hati pergi bergelayutan memeluk pada yang tak berarti

kamis, sebelum pagi jadi milik matahari
seperti kemarin dan seperti juga yang kau alami bidadari
banyak yang akan terjadi
dan aku tetap memilih sepi.

Selasa, 11 September 2012

Aku menunggu


jumpai aku direkah ufuk
disana tidak ada lara
apa lagi air mata

aku dan Edelweis akan menunggu
sambil menyangga langit

membawa pesan dari matahari
agar kau...
tidak pernah berhenti
mencintai

dijiwaku,
kepergianmu akan kusisir perlahan
dengan waktu

berbekas, selalu 

Selasa, 04 September 2012

Sungguh aku


Sungguh,
Aku tidak pernah bisa mencintaimu dengan sederhana. 
Aku mencintaimu dengan semua kerumitan, 
Dengan semua pelik yang berkelip pelangi dari tiap rongga
Dengan semua sapa yg tak pernah bias dari setiap makna 
Karena,
Bagiku kaulah bidadari yg menarikan tarian kebajikan itu. 
Yang memahatkan senyap yang menggigil 
lalu diam2 menitipkan perih kerinduan yang tersembunyi dalam kertas kalbu.

Minggu, 26 Agustus 2012

Gelombang diam



'PERNAHKAH hatimu merasakan kekuatan MENCINTAI.'
Engkau tersenyum walau hati terluka karena kau begitu mencintainya,
Engkau menangis karena bahagia karena melihatnya gembira.
Engkau bersujud memohon agar dirinya selalu dalam Kasih dan Sayang-Nya
Engkau berkorban apapun karena ingin dia bahagia....
 
Seperti thawafnya gugusan bintang,bulan,matahari,bumi pada sumbunya.

Cinta yang tulus tak akan pernah bergeses dari porosnya.


Selasa, 14 Agustus 2012

Serpihan yang tak lepas


Ribuan detik dari purnama yg berlalu,
aku terus menulis puisi2 
tentang camar yang mencintai laut lepas 
tentang senja menenggelamkan matahari.
tentang karang, 
tentang dirimu dan istana pasir yg kubuat, lewat jejak yg menahan ombak menggelombang dipantaimu.

Pada kertas2 yg kerap tumbuh diasuh abad dan selalu tersisa diujung dua pertigamalam waktu
aku tulis getar yg menumpahkan ribuan kata2 yg t

ak sempat terucap dan tersimpan rapi disudut kalbu
aku lukis biru pada nadi2 sungai dan berharap nantinya akan merambat bermuara dihatimu
aku titipkan bayang tentang kaki yang pernah menapak bersisian dan mata yang saling diam menahan butiran airnya jatuh, membasahimu.

Ribuan detik dari purnama yg berlalu,
sudahkah engkau dapat semua pesanku ?
Karena demi ketulusan langit yang menjadi payung bagi setiap pelangi dan kesetiaannya menjadi sahabat yang memeluk bumi,
aku sering tak sanggup lagi
menahan bayanganmu dipelupuk jiwa, bidadari.... 

Kamis, 09 Agustus 2012

Laguku


laguku berperahu menembus kotamu
menggemakan mozart
menjadi kerikil kangen
yg mengetuk2 kastil beludru hatimu
berharap engkau lewat
titipkan harum
dalam setiap daun,
yg pernah kau tanam
dihalaman depan pintu jiwaku....

Selasa, 31 Juli 2012

Pasca



Berapa kardus yg kuperlukan untuk mengemas berjam2 kenangan dan berpuluh2 cangkir kerinduan setiap hari ?

Aku mencari2 tali, perekat plastik, 
putih telur bahkan butiran nasi, untuk bisa melekatkanmu didiriku lagi.

Karena setiap hari adalah demam, 

tentang kau bidadari serta kutipan serbuk pelangi berpayung embun yg menjadi badai dijiwa ini.

Hingga seandainya ada mantra, 

aku ingin jiwaku memantul, beranjak dan berlari mencium mesra pagi, siang serta malam berbareng ribuan takdir2 kebahagiaan, bersamamu, sepanjang jangka waktu ini.

Senin, 30 Juli 2012

Answer



Masih bertanya kenapa cinta ?
ini soal betapa strategisnya wangi bayanganmu
yg berubah menjadi kupu2
lalu menari2 di halaman depan mataku.

(Dan ini juga tentang,

sekedip gandrung senyum milikmu
yang tidak pulang2
dan berusia selamanya dilautku)

Hening







Selamat ulang tahun malam,
Tigapuluh detik ini terlalu lama
Untuk menyadari 
Bahwa kau kerap bawa hening,
Pada diriku yg terdalam.








Selasa, 24 Juli 2012

Flowing man

Aku adalah pemulung,
yang menyangga karung biru dipunggung,
dgn satu tangan.
Tanganku yg lain meraba dunia
memungut puisi-puisi, 
kubah2 bekas mesjid,
tasbih2 yg terputus talinya,
dan kata2 bijak dari lelaki yg tak pernah bisa tua.

Pada siang,
aku mengecat nyeri di cakrawalamu
yang terkadang buram
Pada malam,
aku merajut diam2 sayap dipunggungmu
yg sll terputus sebagian.

dan ketika kau sadar aku ada,
akupun menghilang dalam alam

The taste between season



Setiap hari aku menjelajah... 
puncak2 pencakar langit,
aspal-aspal bisu jalan tol,
sekrup2 tua berkarat rel kereta 
patung2 illuminati dipengkolan jantung kota

tak ada yg bisa membuatku tersenyum.
:kecuali kamu

(diam2 aku menabur dupa melati di nisan angin,
aku bosan tinggal dikota ini.
Tolong antarkan aku lagi,
dan jadikan aku lelaki yg membawa matahari )

Kamu





Sayapmu mencair
Aku mengumpulkan lagi ranting2 cahaya.
Lalu memahatnya lagi kepunggungmu
Sampai kau kembali menjadi rusukku.

Absurd, sepotong kata dari daun lontar jiwa





mengiringi wangimu 
yg samar-samar lenyap
didingin pasca hujan, 
samadiku mengembara
mencoba memburu 
sepotong tatap
dari suaramu kerap hilang
karena terlalu sering bersandiwara

Duh,
meski seluruh perpustakaan kata2
ada padaku,
lidahmu tetap saja diam
tertempa abjad
dalam kamus bahasa isyarat...
:absurd
(siapa sih yg jadi guru hidupmu?)

dan aku tetap menemukan kabut,
dalam mayapadamu
yg terluka
karena waktu
karena geliat waktu
(kali ini kau tak bisa pura2 padaku)

Apa kabar ?





Apa kabar hati?
Janganlah terlalu jauh berjalan
Diamlah sejenak, 
disini...

Apa kabar hati?
Sebanyak apapun perantau mengunjungi
Tetaplah menjadi pantai,
dari samudera tenang yang tak memiliki gelombang
Dan biarkan mereka mengingatmu,
Seperti petani yg mengingat ranumnya padi,
yang menguning menunggu dirinya disunting.
Seperti air yang mengingatkan kesejukan2 di pancuran.
yang ditunggu rerumputan dan gadis2 desa meniti hari..
Seperti ladang rerumputan yg luas,
yang dicintai bunga,
yang dicintai matahari.....

( Biarkan dirimu
menjadi tempat tinggal semua bening menjadi pintu bagi semua keanggunan
Jangan terkunci
Jangan terpatri )

: Fatihah mengalir, 

Gelombang diam





Ketahuilah, 
Kafe2 Sudirman tak pernah jadi rumahku,
Juga bioskop2 gelap dan resto2 kocak
Tak pernah lagi meniti debu dari tapak kakiku..
Karena angin yg meleburkan gelombang dan menepis nakal baju bidadarimu..
Telah menjadikanku lelaki,
Yg menunggang kuda dari negeri2 malam,
Mencari seluruh kado hasrat dan angan,
yg kau taburkan lewat mimpimu
yg kubaca diam2...

(Sungguh,
Kau takkan pernah tahu, besarnya perasaanku padamu,
Hingga suatu saat, kan kaubaca
disetiap helai rambutku, ada tertulis namamu)

I'm Lonely



Malam tertunduk
resah
Bulan mengendap
gelisah

Ketidakberadaanmu kasih,
menggores danauku
kembali beku
tapi,
: aku tak mampu untuk tidak mengingatmu

( Segores cerita mengacak kadut dada
dan "I'm lonely", kata sang jiwa )

Terjatuh dicangkirmu





Secangkir teh yg kita minum
Adalah kata-kata bisu
Saat kita sama mendayung awan
Dan berlabuh
Dikelopak mata subuh dinihari

Secangkir teh yg kita minum
nisbatkan kata
agar cinta jangan sembunyikan diri lagi
Karena,
Sajadah ini telah rindu dicium
Dan mawar mungkin akan mengering nanti
Sedangkan interlude doa2 dalam diam,
adalah sayap untuk kita terbang nanti

dan percayalah
cinta yg kau nyalakan takkan bisa padam
karena aku telah terjatuh
dicangkir teh keindahan
milikmu...
Sahabatku yg menjaga ha
ti....

Senin, 25 Juni 2012

Resonansi bayang



saat bibir cinta membisik ditelinga
aku berlayar disamudera tenang impian
dan membuka mata 
pada keindahan resonansi bayang dirimu
bagiku,
kau lebih indah dari langit
bagiku,
kau lebih dalam dari lautan
bagiku,
kau begitu melenakan.....


(aku berlutut pada keinginanku akanmu
tak bisa bangun, tak bisa bangun)


dan dengan kepala terbenam ditangan
nafasku memangilmu
melepas bidikan panah 
menuju hatimu........


(terasakah kau jika aku rindu ?)

Saat kau memilih



Ketika kau telah memilih
kemana kata terucapkan
kemana tawa kau lontarkan
kemana tangis kau rebahkan
aku ingin saat itu,
namakulah yang ada bilik 
dihatimu


diEden nanti kau kutunggu )

Sabtu, 23 Juni 2012

Melaluimu, aku terbang



Semua kemarinku adalah kamu,
yg datang dari dunia lama
yg tak berbayang
Menebar sekotak mantera
mukjizat kata2 dari rahim jiwa mempesonakan, melenakan.

(Jangan lupa, aku sll berdiam disisimu,
walau hanya serupa butiran pasir
dlm lautan luas...milikmu)

Dan saat bayang2 kegelapan yg tak asing itu membalut,
Karena bumi membalikkan punggungnya pada mentari.
Kita akan sama tersenyum.
Sakral ini begitu melelahkan
Karena,
Melaluimu, aku serasa terbang
Melaluiku, kau mengenal keindahan.

(Jangan lupa, aku sll berdiam dihatimu
didalam wujud, nanti kupeluk kamu..pasti)

Jumat, 22 Juni 2012

Anomali



Hari ini mendung,
Mungkin mewakili 
apa yg terjadi dilangit hatiku.
Selintas terbata,
Seekor capung sepakat bercinta,
dengan kupu2

"Aku mencintaimu,
kaupun mungkin mencintaiku..
Tapi akankah kau kuat berjalan disisiku ?"
Sang kupu berbisik,
" Ajari aku,
Karena aku telah memilihmu"

:sunyi

Anomali telah berjalan
lintasi batas angan
Lewat mendung
yg mewakili langit hatiku.

Rabu, 20 Juni 2012

Metamorfosis



Pada mulanya adalah bunga,
sekuntum doa yg gigil lewati tahun2 pencarian 
Pada mulanya adalah bunga,
kelopak jiwa merepih menyusun puzzle2 keindahan 
Pada mulanya adalah bunga,
setangkai bayang akhirnya menjadi buah
: dirimu

( Metamorfosis berjalan,
dan aku menulis puisi rindu...dipasirmu)

Minggu, 17 Juni 2012

Tetaplah


Ketika kerinduan akhirnya tertulis
di kelopak bungamu, 
dan terus mengembang indah 
mewangi
tanpa bantuan musim..

Tetaplah berjalan bersamaNya
karena sesungguhnya....
Isthar , sang Dewi Cintapun tetap bertekuk lutut pada IradatNya

Sabtu, 16 Juni 2012

Aku janji



Demi kasih yg memeluk jiwa-jiwa 
dan menuangkannya dalam gelas kerinduan
aku berjanji padamu 
Demi rahasia yg mengisi rongga-rongga dada
aku bersumpah padamu
Demi kehormatan yang melingkupi kebenaran
dan melekat menjadi nafas kehidupan
aku berjanji padamu...
Demi segala cinta yg mengusap jiwa
dan menjadikannya kemilau cahaya..
...Dengarlah ketulusanku...
Bahwa ketika layar lebar terangkat,
aku akan datang bersama angin
....Menjumpaimu.....
Menjagamu sampai batas waktu hidupku..

Jumat, 15 Juni 2012

Saat cinta memilih



Saat cinta telah memilihmu, sebagai utusannya,
rangkullah dgn ketulusan
karena ia adalah keindahan
yang terangkum dalam gelas hidupmu
yang akan mencairkan hampa
saat engkau mencari sesuatu yg hilang, 
...dalam dirimu...

Diamku sepi



Untuk cinta yg datang diam-diam
Berlalulah,
Karena kau akan sakit, jika bersamaku
Dan aku akan mati,
Karena tak mampu menahan rindu...

(Diamku sepi, dan itu atas namamu)

Kamis, 14 Juni 2012

untuk bidadari



Pegang eratlah tanganku, 
Karena matahari tlh datang,
Menanggalkan pakaian yg disembunyikan malam
Dan bunga2 telah keluar dari lembah,
Mewangi parfum dari surga

Janganlah bersedih , duhai sahabatku bidadari
Tetaplah berjalan,
Karena padi telah dimatangkan oleh kehangatan waktu
Dan tebing telah sumringah,
Menunduk, siap didaki oleh kekuatan cinta dan takwamu.
Dan aku...
akan tetap menjagamu
Dengan seluruh kekuatan yg ada
.........padaku

Aku menunggu



Demi tasbih kalbu yg blm berujung
Dan malam yg kerap membisik 

akan lelahnya waktu 
Biarkanlah aku tetap berdiri 
disisi istirahmu...
Karena kerinduan ini begitu panjang,
Dan gelas ini masih tetap berisi bayang...

Aku menunggu,
-selalu-
Dan berharap kesabaran menjadi selimutmu....

Rabu, 13 Juni 2012

Untukmu bayang



untuk bayang yang selalu pergi diam2
dan hinggap 

dibawah sayap2 malam yang ramah
aku ingin kau menetap dijiwaku
bersama mentari 

yg cahayanya masuk melalui tingkap2 kedamaian hati
sehingga bersih semua mimpi
sehingga kita dapat bersama duduk dimeja kehidupan...

sepanjang hari