Selasa, 24 Juli 2012

Gelombang diam





Ketahuilah, 
Kafe2 Sudirman tak pernah jadi rumahku,
Juga bioskop2 gelap dan resto2 kocak
Tak pernah lagi meniti debu dari tapak kakiku..
Karena angin yg meleburkan gelombang dan menepis nakal baju bidadarimu..
Telah menjadikanku lelaki,
Yg menunggang kuda dari negeri2 malam,
Mencari seluruh kado hasrat dan angan,
yg kau taburkan lewat mimpimu
yg kubaca diam2...

(Sungguh,
Kau takkan pernah tahu, besarnya perasaanku padamu,
Hingga suatu saat, kan kaubaca
disetiap helai rambutku, ada tertulis namamu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar