Selasa, 20 November 2012

Rumah ditubuhmu


Ditubuhmu aku melihat rumah yg runtuh
Jendelanya terkoyak dua, cat terkelupas, pintunya hilang dan ubin yang terpecah patah.
Tak ada setitikpun sisa perjalanan embun, walau kulihat ada sisa rumput agak hijau dihalaman belakang, tanda bahwa dulu engkau pernah merawatnya, pernah menyiramnya.
Sekarang, ditubuhmu rumah itu runtuh.

Lewat angin aku selalu berbisik padamu, agar kau kembali membangun rum

ah itu.
Karena ia adalah tempat tinggal bagi nuranimu.
Jangan biarkan cuaca mengoyaknya dgn warna musim selalu beraneka, yang kau tak kuat menahannya.

Ditubuhmu kulihat rumah-rumah yang mulai runtuh, seperti rumah yang sama ditubuhku, aku bertahan dengan menanam pelangi dan buah perdu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar