Minggu, 13 September 2009

Sahabat


Sahabat..
kuceritakan padamu
tentang jantung
yang kuperas dengan kedua tanganku sendiri
ketika secara tiba-tiba
kenangan tentang kisah masa lalu
tak sengaja terbuka oleh belaian angin
diantara garis kehidupan yang tengah berjalan
Sahabat..
kisah-kisah tentang canda kita
tergambar nyata dalam buku di jiwaku
tentang beda warna tali sepatumu
tentang tawamu yang kau biarkan lepas
tapi dengan wajah yang terkesan malu-malu
tentang angin yang berdesir ditelinga kita
saat kau bonceng aku di motor bebek sitaan kakakmu..
dan tentang hari hari gila yang indah
yang takkan mungkin terjangkau lagi oleh kita berdua
Sahabat...
jauh sebelum kausadari
semua tentangmu kusimpan dalam kantung memoriku
karena kutahu..suatu saat kau akan pergi dariku
begitupun aku akan pergi darimu...
berdua kita jalani kehidupan nyata
kehidupan yang sering kita bicarakan
sambil bernyanyi diatas laju sepi aspal malam hari
Sahabat...
ketika perpisahan itu akhirnya terjadi
kubiarkan semua itu berlalu tanpa makna
bagi daun kering yang terjatuh di rerumputan
dan tertiup angin senja
karena kutak ingin ada rasa sakit di hati kita
karena kutahu kita butuh kekuatan jiwa
dan karena kumengerti
perpisahan kita adalah awal perjalanan untuk menjadi seorang lelaki
yang meniti kehidupan nyata
demi kasih dan cinta para buah hati
Dan sahabat,
demi bumi yang selalu mengedari matahari
bagiku kau takkan pernah terganti
sampai detik ini
sampai detik nanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar