Senin, 29 April 2013

ABOUT ME

Aku selalu berfikir bahwa sudut2 cakrawala tak pernah berhenti memelukmu 
karena seringnya ia menggeletakanku 
kedalam danau yg bergelimang wangi senyummu 
yg tak pernah habis sejak puluhan bulan cahaya.
Sehingga aku, lelaki yang kerap berlari disebelah kereta 

menjadi sering berhenti tanpa syarat, 
mematung dan terlambat untuk merasa lelah 
serta kerap memandang potret hening yang telah kau bawa pada selamanya.

Dan aku juga selalu berfikir 
bahwa melemparkan semua isyarat kepadamu 
hanya akan meledakkan diriku 
menjadi sinar yang tak bisa sampai jauh 
dan akan mencegat kebeningan yg sdh diprasatikan 
sehingga akhirnya menjadi butir2 keruh 
yg menyumbat disetiap tarikan nafas panjang malam.

Sebenarnya, jauh dikekal yang mengendap, 
aku kerap mencium embun2 pelangi dari biru yang tak pernah kita warnakan 
dan perlahan melepaskan cinta menjadi uap2 kelangit 
untuk jatuh kembali menjadi butir2 hujan menembus tanah pengertian.

Aku dan selamanya aku, melarung gandrungku kesepuluh samudera, 
membiarkan ombak mengumpulkan setatap demi setatap jingga yang ada didirimu 
untuk suatu saat cahaya pagi memahatkannya kembali kedalam hatiku 
dan menjadi rusuk kedalam nafasku.
....
untuk semua cinta yang tak pernah bertanda, 

aku memang mencintai kamu tanpa syarat,
sangat dan selamanya seperti itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar