Senin, 22 Agustus 2011

Atas Nama


pagi pagi aku mengingatmu
pun semalam dan kemarin
juga malam-malam yg hilang dari segenap kata dan sapa

embun, gemerisik daun dan matahari
hanya menjelaskan satu hal
bahwa lewat sudah satu minggu
tanpamu
dan sebentar lagi
mungkin hanya tinggal kenangan
bagai foto yang tersimpan
di album
yang cuma bisa dipandang
dengan kelu
dan segelas pahit rindu.

kata langit, engkau jahat
karena mampu menggilas hatiku dgn permainan kata
yang harusnya dipegang erat dan teguh
kata bumi, engkau keliru
karena mengiris hidupku dgn kekuatan hasrat
menghancurkan sebuah kesucian sepakat
" bukankah cinta adalah dua jiwa
  yang saling memahami
  dan berkorban tanpa ragu...? "   itu katamu selalu..................
tapi sudahlah,
biarkan angin tetap berhembus
dan badai tetap menghancurkan semesta
kekuatan rindumu pada sahabat masalalu
lebih hebat dan kuat,
hingga mampu menendang hidupku,
menghancurkan cintaku
meludahi kesepakatan sucimu
melukai seluruh perasaanku...
ya..engkau mengorbankan diriku tanpa ragu..
hebat...
dan aku......ah, bisa apa aku ?
( ternyata aku tak lebih dari "bukan apa-apa"
  atau mungkin seonggok sampah tanpa jiwa
  yg bisa kamu permainkan lalu kau buang...karena kenangan sahabat lama yang bagai berlian, bagimu)

tak apa-apa,
jika kau cuma menghargaiku begitu





Tidak ada komentar:

Posting Komentar