Minggu, 26 Juni 2011
Semestinya
Semestinya...
aku dapat melihatmu walau dalam gelap
karena telah kutitip cahaya
yang berpendar disum sum
dan pori-pori kulitmu
semestinya
aku dapat menatapmu meski dalam pekat
karena telah kau beri janji
yang terukir diprasasti hati
dan didinding jari jemari
tapi... dimana kau kini ?
tak dapat kulihat,
tak dapat juga....kutatap
hingga malam menjadi kelu
mengerjap
dan siang sunyi beku
menguap
kau berjalan mundur
berlalu tanpa mau tahu
bagai api meninggalkan gumpalan asap
ah...semestinya....
.....................................................
ataukah memang aku yang mudah...
untuk diperalat ?
( betapakah seribu kali kata
menjadi tak berarti....
karena jiwa tak mau mengendalikan hati...)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar